Selasa, 23 April 2013

Akhirnya, Amerika Serikat Restui Israel Tuk Ratakan Iran

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat
(AS) John Forbes Kerry, akhirnya
secara terbuka mendukung rencana
perang Israel terhadap Iran.
Pernyataan Kerry keluar usai
bertemu Presiden Israel Shimon Peres di Yerusalem. “Saya pikir tidak ada pilihan yang
akan diambil dari meja. Dan saya
sudah konfirmasi ke Presiden
Obama, jam terus bergerak,” ancam
Kerry, dilansir Hareetz, Rabu
(10/04/2013). Pernyataan terbaru Kerry itu
mengamini desakan Menteri Urusan
Strategis Israel, Yuval Steinitz, yang
mendesak AS segera menetapkan
batas waktu untuk mengelar aksi
militer guna menghentikan Iran dari aktivitas pengayaan nuklirnya. Steinitz, mengatakan perlu ada
tindakan tegas dalam beberapa
minggu ke depan atau satu bulan
jika Iran tidak menghentikan
program nuklirnya, menyusul
kegagalan solusi diplomatik 5 negara dan Iran dalam pertemuan di
Kazakhstan, beberapa waktu lalu. Deputi Kepala Staf Angkatan
Bersenjata Iran, Brigjen Mohammad
Hejazi menegaskan, militer
negaranya siap memberikan respons
cepat atas kemungkinan serangan
yang akan dilancarkan rezim zionis Israel. Menurut Hejazi, dilansir Mehr News,
Selasa (16/04/2013), angkatan
bersenjata Iran sudah dalam kondisi
siap tempur untuk membalas dan
memberikan serangan mematikan
kepada Israel. Sebelumnya, pemimpin tertinggi
Iran, Ayatullah Ali Khamenei
mengatakan, jika Israel nekat
menyerang fasilitas nuklir milik Iran,
maka ia memastikan kalau Tel Aviv
akan rata dengan tanah. “Kesalahan melancarkan invasi
militer ke Iran, akibatnya Tel Aviv
dan Haifa akan rata dengan tanah,”
ancam Khamenei. Selama ini Iran teris menolak
tudingan membuat senjata nuklir.
Itu didukung fakta, bahwa IAEA
selama ini tidak pernah
menunjukkan bukti kuat adanya alih
teknologi nuklir sipil ke arah militer. Wakil Kepala Staf Angkatan
Bersenjata Iran, Brigadir Jenderal
Masoud Jazayeri, meremehkan
kemampuan senjata laser yang akan
mulai digunakan militer Amerika
Serikat (AS) di kawasan Teluk Persia pada tahun 2014 mendatang. Pernyataan itu untuk mereaksi
klaim Angkatan Laut Amerika Serikat
yang mengatakan bahwa AS telah
meluncurkan sistem militer canggih
sebagai upaya untuk
mempertahankan hegemoni mereka di berbagai belahan dunia. Namun upaya ini menurut Jenderal
Iran itu tidak akan mampu
memecahkan masalah AS di Teluk
Persia atau wilayah lain dalam
jangka panjang. Sebelumnya dilaporkan, pejabat AS
mengumumkan negara yang
mengaku sebagai polisi dunia telah
meluncurkan sistem senjata laser
canggih yang telah diinstal pada
kapal-kapal militer Angkatan Laut AS di Teluk Persia. Jazayeri percaya bahwa kehadiran
AS di berbagai kawasan justru
meningkatkan ketegangan di
kawasan itu dan sebagai tekanan
terhadap negara-negara berdaulat. “Masyarakat internasional harus
memutuskan dengan tegas dan
menghentikan semua tuntutan AS
yang berlebihan,” tegasnya. Brigadir Jenderal Jazayeri juga
menolak efektifitas sistem laser
tersebut pada kemampuan
pertahanan Iran seperti pesawat
tempur dan kapal boat cepat. “Instalasi sistem tersebut tidak akan
mampu membatasi kemampuan
pertahanan Iran”, tegasnya.

SEJARAH IKHWANUL MUSLIMIN TERULANG KEMBALI KEPADA PKS HARI INI

Hari ini admin akan menuliskan
sbuah kisah"Sejarah Ikhwanul
Muslimin Terulang Kembali kepada
PKS hari ini,kejadian Ustadz Yusuf
Supendi kepada PKS juga pernah
terjadi kepada Ikhwanul Muslimin yang diserang abis2san oleh
mantan kadernya sendiri dan
sekaligus juga sebagai pendiri
IM,begitu juga dengan PKS
diserang abis-abisan oleh mantan
kadernya sendiri dan juga sekaligus Pendiri PKS,namun kisah
ini ada sedikit perbedaan yaitu
kalau kadernya IM,As-Sukari keluar
dan menyerang IM karna
dipengaruhi oleh pendukung
partai Wafd (sekuler),tapi kalau Ustadz Yusuf Supendi keluar
dahulu/dipecat karna tidak mau
mengikuti peraturan partai lalu
balik menyerang PKS dengan
dukungan partai sekuler disaat
ini...,untuk lebih jelasnya silahkan baca kisah dibawah ini,smoga
antum semua bisa termotivasi
untuk tidak cepat mempercayai
fitnah-fitnah dari ustad Yusuf
Supendi.. Dalam kitab Aku dan Al-Ikhwan Al-
Muslimin Dr. Yusuf Al-Qaradhawi
mengutip kisah masa lalu seputar
perselisihan jama'ah IM dengan
Partai Al Wafd yang hari ini dapat
dijadikan pelajaran berharga bagi setiap da'i yg ikhlas berjalan di
atas jalan da'wah: … Pendukung partai Wafd terus
menebar tipu daya terhadap
Ikhwan. Hingga akhirnya
mempengaruhi seorang Ikhwan
bernama Ustadz Ahmad As-Sukari
yang di kenal memiliki kecenderungan kepada Al-Wafd.
As-Sukari menyatakan diri keluar
dari Ikhwan dan berbalik
menyerang secara khusus
terhadap pimpinan Ikhwan, Hasan
Al-Banna. Harian Al-Wafd menyediakan ruangan khusus di
halaman pertamanya untuk
Ahmad As-Sukari yang bertema
“Bagaimana kekeliruan Hasan Al-
Banna dalam Dakwah Ikhwanul
Muslimin?” .
Mereka mengira tulisan-tulisan itu
akan memecah barisan Ikhwan
dan menyebabkan sebagian besar
Ikhwan keluar mengikuti jejak
Ahmad As-Sukari. Namum kenyataannya, keluarnya As-
Sukari dari barisan Ikhwan ibarat
menarik sehelai rambut dari
tepung. Tak ada yang menangisi
kepergiannya, tak ada hati yang
peduli merindukannya. Para Ikhwan hanya menyayangkan apa
yang ia tulis di media massa
tersebut. Ikhwan berusaha
menyikapi hal ini sebagaimana
firman Allah SWT: "Dan apabila
mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka
berpaling daripadanya dan
mereka berkata: "Bagi kami amal-
amal kami dan bagimu amal-
amalmu, kesejahteraan atas
dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil". (Al
Qashash:55) Ada juga yang mengikuti sikap As-
Sukari, tapi itu sangat sedikit dan
sama sekali tidak mempengaruhi
sikap Ikhwan yang lainnya. Hasan
Al-Banna sendiri tidak membalas
serangan dan kritikan Ahmad As- Sukari secara khusus. Al-Banna
hanya menuliskan sebuah
makalah yang berisi harapan agar
perpisahan dirinya dengan As-
Sukari dilakukan dengan baik,
tidak melupakan kebaikan masing-masing, tetap
menyambung hubungan baik
diantara mereka meski telah
berpisah jalan. Al-Banna
mengatakan bahwa dirinya tak
ingin masuk ke dalam peperangan itu, dan menyerahkan semua
urusannya kepada Allah SWT,
dengan mengutip firman Allah
SWT: “Allah-lah Tuhan kami dan
Tuhan kamu. bagi kami amal-amal
kami dan bagi kamu amal-amal kamu, tidak ada pertengkaran
antara kami dan kamu, Allah
mengumpulkan antara kita dan
kepada-Nyalah kembali (kita)".
(Asy Syura:15) Catatan : As-Sukari adalah sekjend
sekaligus pendiri Ikhwanul
Muslimin, berasal dari Ismailiyah.
Beliau berjuang bersama imam
syahid dan bahu-membahu
membesarkan jamaah. Namun pada akhirnya dia pula yang
merusaknya. Sejarah pasti
berulang, WATILKAL AYYAMU
NUDAWILUHA BAINAN NAAS...